Seni Tari - Definisi, Sejarah, Tujuan dan Jenis-jenisnya

tegaraya.com - Definisi Seni Tari adalah seni gerakan tubuh yang berirama dan memiliki keragaman gaya yang indah sebagai ungkapan perasaan dan pikiran. Seni Tari merupakan ungkapan keindahan manusia melalui gerakan ritmis yang menimbulkan daya pesona bagi yang melihatnya.

Tarian melibatkan anggota tubuh manusia agar menciptakan gerakan-gerakan yang khas dan indah. Seni Tari merupakan hasil penerapan sebuah kultur dan budaya yang diapresiasikan menjadi sebuah pertunjukkan dengan ciri khas gerakan tertentu dan diiringi oleh musik daerah tertentu. Individu tertentu atau sekelompok orang yang mempraktekkan Seni Tari disebut Penari.



Sejarah Seni Tari

Seni Tari memiliki deskripsi sejarah yang cukup panjang sejak kemunculan peradaban manusia di dunia. Setiap kawasan di berbagai belahan dunia memiliki sejarah tersendiri tentang perkembangan seni tari.

Seni Tari muncul pertama kali pada masa prasejarah. Saat itu tidak ada catatan aksara yang mendeskripsikan secara detail tentang jenis penyajian seni tari. Pengetahuan awal tentang kemunculan seni tari dilihat dari lukisan-lukisan primitif dari manusia purba yang tercoret pada dinding batu gua. Apresiasi gerakan tari-tarian diyakini muncul pada Zaman Batu Akhir, sehingga seni tari saat itu dikenal sebagai Tarian Primitif (Tarian Kuno).
Tarian-tarian pada mulanya tidak memiliki pola dan estetika tertentu, hanya didasarkan pada keinginan individu. Dasar gerakan tarian saat itu merepresentasikan gerakan-gerakan alam atau meniru gerakan makhluk hidup disekitarnya. Gerakan tersebut dilakuan berulang-ulang dan bersama, sembari sesekali mengelili pelita berupa api unggun yang dianggap sebagai wujuh anugerah dari Dewa-Dewi yang berasal dari alam. Tari-tarian saat itu bersifat magis dan sangat sakral, sehingga tidak boleh dipertunjukkan secara sembarangan.
Ketika manusia memasuki periode sejarah yang tercatat didalam aksara baru, Seni Tari memiliki pergeseran fungsi menjadi sebuah tujuan seremonial. Tari-tarian mulai dibagi-bagi secara deskripsi dan kebutuhannya, antara kebutuhan pemujaan, hiburan atau tarian pergaulan. Seni Tari sudah memiliki pola dan ragam gerakan yang indah. Periode perkembangan seni tari ini diyakini muncul pertama kali di kawasan Mesopotamia Kuno Tahun 2000 SM. Hal tersebut dilihat dari lukisan-lukisan atau relief peninggalan kerajaan Sumeria dan Akkadia yang menguasai kawasan tersebut yang menggambarkan beberapa pertunjukkan seni tari di tengah masyarakat. Setelah itu Seni Tari berkembang meluas hingga ke kawasan Eropa Kuno dan Afrika Utara yang dikembangkan oleh kerajaan-kerajaan besar seperti Mesir Kuno, Yunani Kuno dan Romawi Kuno.
Seni Tari akhirnya berkembang secara tradisional sebagai hiburan untuk masyarakat dan media pergaulan bagi para penarinya. Seni Tari pun akhirnya menggunakan beragam jenis busana dan pernak pernik yang memperindah penampilan para penari. Seni Tari yang berkembang secara tradisional di tengah masyarakat banyak menggunakan unsur-unsur busana tradisional yang sangat unik dan memiliki ciri khas tertentu.

Pada masa modern, Seni Tari sudah memiliki banyak gerakan dan penampilan yang sangat mudah ditiru oleh berbagai kalangan. Seni Tari dianggap sebagai sebuah kultur baru dari apresiasi seni yang mematenkan eksistensi di atas panggung, maupun di aplikasi-aplikasi sosial media.


Unsur-unsur dalam Seni Tari

Dalam memperagakan Seni Tari terdapat beberapa unsur. Seni Tari memiliki 2 unsur, yaitu unsur utama dan unsur pelengkap.

Unsur Utama dalam Seni Tari adalah:
  1. Gerakan; tarian memperlihatkan lekuk gerak badan, baik dalam posisi duduk maupun berdiri.
  2. Irama; tarian memiliki irama yang menyatukan alunan musik pengiring dan gerakan tubuh dari penari.
  3. Rasa; tarian merupakan ekspresi rasa yang keluar dari dalam jiwa yang termuat dalam gerakan dan ekspresi penari.
Unsur Pelengkap; dalam Seni Tari antara lain Musik Pengiring, Kostum Penari, Tata Rias, Pola Panggung, Pola Lantai, Dekorasi dan Properti.

Gerakan Tari biasanya diiringi oleh alunan musik yang mengatur gerakan dan tempo tari serta menyampaikan pesan-pesan yang dimaksud dalam seni tari. Musik pengiring yang digunakan dapat berupa musik tradisional, modern maupun campuran kedua jenis tersebut atau kontemporer. Iringan musik tersebut mempengaruhi gaya dan genre dalam ragam gerakan tarian. Tempo musik juga mempengaruhi kecepatan dan ragam gerakan.


Fungsi dan Tujuan Seni Tari

Keragaman bentuk dan unsur dalam Seni Tari melahirkan banyak fungsi. Pada awal kemunculan seni tari di era prasejarah, Seni Tari difungsikan sebagai instumen kepercayaan tertentu untuk memuja para Dewa di masa lampau. Namun Tarian akhirnya mengalami perubahan fungsi menjadi luas sebagai visual keindahan seni yang dinikmati oleh para penonton.
Berikut ini adalah beberapa deskripsi fungsi dan tujuan dari Seni Tari yang perlu diketahui.
  1. Media Hiburan; Tari sebagai media hiburan dengan maksud tidak membuat jenuh dan penonton merasa gembira. Tarian dapat dilakukan siapa saja dan dimana saja dengan tujuan menghibur diri. Tarian hiburan biasanya memiliki tema sederhana yang diiringi dengan alunan musik yang menarik dan meriah. Gerakan tarian yang energik akan dipadukan dengan kostum yang meriah.
  2. Media Pendidikan; Tari bertujuan pendidikan karena memiliki pesan-pesan moral dan tujuan positif agar dapat dipelajari untuk kegiatan-kegiatan dalam pendidikan ekstrakurikuler.
  3. Sarana pertunjukkan dan upacara; Tari sebagai sarana pertunjukkan bertujuan agar sengaja dipertontonkan dan mendapat apresiasi massal. Didalam pertunjukkan tarian akan menitikberatkan aspek arstistik, ide kreasi, interpretasi, konsepsual, tema dan tujuan pertunjukkan. Pertunjukkan seni tari biasanya akan dilakukan latihan dan persiapan yang matang baik dari segi gerakan, kostum dan dekorasi.
  4. Sakramentasi Ritual Keagamaan; Tari biasanya digunakan sebagai sarana keagamaan yang bersifat sakral. Pada jaman dulu Tarian difungsikan sebagai sarana untuk berkomunikasi terhadap Dewa Dewi.
  5. Penyaluran Terapi Kesehatan; Seni Tari dapat dijadikan sebagai terapi kesehatan bagi beberapa orang yang memiliki cacat fisik akibat kecelakaan maupun penderita cacat tubuh sejak lahir. Tari akan menjadi media gerak motorik bagi beberapa orang sakit tersebut.
  6. Media Katarsis; Katarsis dimaksud sebagai media pembersihan jiwa oleh beberapa orang yang mendalami seni tari atau seniman tari.


Jenis-jenis Pertunjukkan Seni Tari

Seni Tari memiliki beberapa ragam jenis yang dipertunjukkan. Keragaman jenis dalam seni tari ditunjukkan melalui koreografi yang diperagakan oleh penari. Koreografi dalam tarian dipengaruhi oleh jumlah penari dalam sebuah pertunjukkan atau upacara dengan tema-tema tertentu yang telah dipilih. Berikut ini adalah jenis tari berdasarkan koreografi atau jumlah penari yang terlibat.

1. Tari Tunggal

Tari Tunggal atau disebut solo merupakan jenis tarian yang hanya dibawakan oleh 1 orang baik perempuan atau laki-laki. Tari tunggal dapat dibawakan secara mutlak oleh satu orang saja atau dimainkan secara massal dengan penari tunggal sebagai penari utama yang disorot. Dalam Tari tunggal lebih menampilkan ekspresi perseorangan. Beberapa contoh Tari tunggal adalah: Tari Leggong dari Pulau Bali, Tari Trunajaya, Tari Jaipong Tunggal, Tari Gatotkaca Gandrung, Tari Topeng Kelana, dan lainnya.
Tari Tunggal

2. Tari Berpasangan

Tari Berpasangan atau duet adalah tarian dilakukan secara berpasangan oleh 2 orang yang baik laki-laik dengan laki, perempuan dengan perempuan atau campuran antara laki-laki dengan perempuan. Tari Duet biasanya memiliki interaksi antar penari dan kesamaan gerakan yang harmonis. Tari Duet dapat dimainkan oleh banyak penari atau massal namun dengan pasangan masing yang saling melengkapi. Beberapa contoh Tarian Berpasangan adalah: Tari Kethuk Tilu, Tari Zapin, Tari Regol Gunungsari, Tari Menak, Tari Arjuna dan Srikandi, dan lain-lain.
Tari Berpasangan

3. Tari Berkelompok

Tari Berkelompok atau bisa disebut tari massal adalah tarian yang dilakukan lebih dari 2 orang dengan kreasi gerakan yang lebih beragam. Tarian Massal dapat dilakukan oleh kelompok laki-laki, kelompok perempuan atau campuran laki-laki dan perempuan. Tarian massal biasanya memilik tata panggung yang lebih luas atau dilakukan di lapangan terbuka. Interaksi antar penari sangat beragam karena tidak terpaku dengan pasangan tari (duet). Beberapa contoh tarian Berkelompok atau massal antara lain: Tari Saman dari Aceh, Tari Manasai dari Kalimantan Tengah, Tari Bedhaya Kaduk dari Yogyakarta, Tari Sajojo dari Papua, Tari Soya-soya dari Maluku Utara, dan lain-lain.
Tari Berkelompok

Demikian artikel tentang definisi Seni Tari dan beberapa ragam unsur dan jenis tari seni tari. Keragaman seni tari di berbagai belahan dunia memiliki ciri khas masing-masing dan menjadi media untuk menunjukkan karakter budaya daerah setempat. Artikel terkait lainnya dapat menelusuri label seni tari pada laman tegaraya.com

artikel ditulis oleh: Tomy Tegar

Belum ada Komentar untuk "Seni Tari - Definisi, Sejarah, Tujuan dan Jenis-jenisnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel